Rabu, 15 Oktober 2014

Konflik Pribadi dan Cara Mengatasinya

Saya disini akan menceritakan tentang masalah pribadi saya dan cara menghadapi masalah pribadi tersebut.


Contoh masalah pribadi yang akan saya ceritakan ini sudah terjadi beberapa tahun silam, dan banyak sekali memberi arti pada hidup saya sendiri


    Pada saat itu tepatnya 3 tahun silam saya dan rekan rekan saya mengadakan jalan jalan ke daerah jakarta, saya dan rekan rekan saya berkendara menggunakan sepeda motor ada sekitar 6 motor karena kami hanya jalan jalan biasa. Disaat sebelum saya berangkat saya berbohong kepada orangtua saya, saya hanya bilang main biasa dirumah teman saya tidak pergi jalan jalan ke jakarta padahal disaat itu juga orang tua saya juga sudah berkata"jangan pergi nak, lebih baik dirumah saja temenin mama" tapi disaat itu saya bersikeras untuk pergi. Disaat itu saya berangkat pukul 3 sore, saya belum ada feeling apa-apa tapi sebenernya saya ragu untuk pergi karena ucapan orangtua saya tersebut yang sebenernya tidak menginjinkan saya pergi.
    Lalu ketika saya berada didaerah prumpung peristiwa naas itupun terjadi terhadap diri saya, saya terserempet oleh mobil dan saya langsung terpental menabrak batu besar yang ada pada pertigaan jalan saat itu saya hampir pingsan karena banyak luka dan kaki saya hampir mati rasa karena kerasnya benturan lalu saya dibawa ke rumah warga untuk dievakuasi disana saya merintih kesakitan karena kaki saya tidak bisa digerakan sama sekali. Tidak beberapa lama saya diantar pulang oleh warga tersebut dan saya langsung dibawa kerumah sakit terdekat untuk penanganaan lebih lanjut setelah itu saya langsung dibawa kerumah, disitu saya sempat berpikir keras apakah ini akibat berbohong kepada orang tua sendiri? disitu saya sangat menyesal karena sampai beberapa minggu saya tidak bisa mengikuti pelajaran disekolah.
    Setelah beberapa minggu saya dirawat dirumah saya selalu berpikir gimana kalau saya cacat dan tidak bisa beraktivitas seperti sediakala, saya terus berpikir sepanjang hari karena kejadian itu tapi didalam diri saya, saya akan berjanji kalau saya tidak akan pernah berbohong kepada orang tua saya
tapi disaat itu juga saya berterima kasih kepada tuhan karena telah memberikan pelajaran yang membuat saya tersadar dari sikap saya yang berbohong kepada orang tua, untung saja tuhan memberi saya kesempatan hidup sekali lagi untuk menginstropeksi diri saya untuk lebih baik kedepan dan membuat saya bisa bersikap baik kepada orangtua saya.

Kesimpulanya, tanamkan sikap jujur mulai dari sekarang karena kejujuran dari diri kita sendiri dan jujur terhadap orangtua niscaya doa akan selalu menyertai anda!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar