Kamis, 27 November 2014

Narkoba di Lingkungan kampus

Narkoba dalam lingkungan kampus memang belakangan ini semakin marak beritanya. Banyak kasus yang menjerat beberapa universitas-universitas ternama yang juga membuat namanya menjadi buruk di mata masyarakat. Oleh karena itu, saya sebagai mahasiswa tidak ingin mendapat imej buruk tersebut.Sebelum membahas lebih dalam tentang narkoba, saya akan memberikan penjelasan terlebih dahulu. Narkoba adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009). Macam NarkobaAdapun beberapa macam narkoba dan golongan narkoba yang sering digunakan oleh pemakai narkoba diantaranya :
  • Depresan. Contohnya morfin, heroin dan putaw. Bahan narkoba jenis ini bisa menekan system-sistem saraf pusat sehingga pemakai akan merasakan ketenangan sesaat atau tertidur serta tak sadarkan diri.
  • Stimulant. Contohnya kafein, kokain, amphetamine, sabu-sabu dan ekstasi. Narkoba jenis ini berkerja secara cepat untuk merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan yang tinggi.
  • Halusinogen. Contohnya mariyuanan, ganja dan LSD (lysergic Acid Diethylamide). Narkoba jenis ini bisa mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Pemakai akan merasakan ketenangan luar biasa dilanjutkan dengan imajinasi tinggi yang bisa mengakibatkan perilaku tidak wajar.
Selain itu ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang remaja terlibat penyalahgunakan narkoba, diantaranya adalah :
  • Faktor stress. Anak-anak bisa mengalami depresi jika mendapatkan tekanan yang bertubi-tubi. Terkadang orangtua tidak mempedulikan keinginan melakukan apa yang disukai seorang anak. Apalagi jika orangtua terlalu sibuk dengan pekerjaan dan urusan pribadinya. Situai inilah yang membuat anak lari menggunakan narkoba untuk mencari ketenangan sesaat.
  • Teman pergaulan. Menurut piyoto Subur, petugas lapangan KIOS, hasrat seseorang anak yang selalu ingin tahu dan mencoba hal-hal baru ditambah lingkungan pergaulan yang sudah lebih dulu menggunakan narkoba biasa membuat mereka ikut terjerumus.
CIRI-CIRI
Seringkali orangtua tidak menyadari anaknya terlibat penyalahgunaan narkoba. Mereka biasanya baru sadar jika anak mengalami over dosis. Sebagai orang tua, upaya pencegahan masih bisa dilakukan salah satunya dengan mengenali sejak dini penyalah gunaan narkoba pada anak.Seperti apa gejalanya? Dijelaskan A. Kasandra Putranto, psikolog dari Kasandra Associates Jakarata, ada beberapa ciri fisik dan perilaku yang bisa dilihat jika anak sudah terlibat penyalahgunaan narkoba. Berikut ciri fisik serta dampaknya jika seseorang tekena narkoba :
  • Mata merah. Ini menjadi cirri fisik yang paling sering terjadi untuk semua jenis pemakaian narkoba.
  • Bau badan. Biasanya pemakai berkeringat dan memiliki bau badan khas atau menyengat. Mereka yang memakai putaw biasanya jarang mandi dan baju yang dipakai itu-itu saja. Selain itu rambut lebih terlihat berminyak dan mudah rontok.
  • Pernapasan lambat dan dangkal. Hal ini menyebabkan pemakai mengambil napas cepat seperti setelah berolahraga.
Selain ciri fisik, ada juga perilaku yang mengindikasikan seseorang mulai menggunakan narkoba, diantaranya :
  • Aktivitas tidur terganggu. Pengguna narkoba biasanya sering tidur atau bermalas-malasan sepanjang hari atau sebaliknya.
  • Perubahan perilaku makan dan minum. Mereka bisa menjadi seseorang yang tidak menyukai makan atau makan secara berlebih.
  • Menjadi pribadi emosional dan sensitive. Pemakai narkoba lebih cepat tersinggung. Kesalahan kecil dari orang lain dianggap sebagai masalah besar yang mengganggu kepentingannya.
  • Kekacauan cara berpikir. Bagi mereka yang rutin menggunakan obat terlarang, biasanya cara berpikirnya kacau dan sulit berkonsentrasi.
  • Perubahan peer. Lingkungan pergaulan mereka lama-lama akan berubah drastis
  • Kebutuhan uang bertambah. Pemakai narkoba biasanya mulai merongrong keluarga untuk menyediakan sejumlah uang untuk membayar sesuatu
Menurut saya ada cara benar dan mungkin saja tepat dalam kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah dan kampus.
1). Pemeriksaan Narkoba menjadi kegiatan yang wajib ada dalam penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran tiap tahun (Rencana Bisnis Anggaran) di sekolah dan Kampus, Kalau sekolah dan Universitas milik pemerintah biaya tersebut bisa diminta dalam anggaran rupiah murni (APBN) karena berhubungan dengan tupoksi. Kalau pemerintah bilang tidak punya uang ya dimintakan dari anggaran subsidi BBM bagi kendaraan roda 4 (empat) plat hitam yang menurut saya tidak layak di subsidi

.2). Setiap calon siswa / mahasiswa baru wajib diperiksa pemeriksaan narkoba sebagai syarat kelulusaan penerimaan siswa / mahasiswa.

3). Setiap siswa yang akan melaksanakan ujian kenaikan tingkat wajib dilaksanakan pemeriksaan Narkoba, hal ini mendorong untuk siswa untuk takut secara moral untuk menggunakan dan mencoba barang haram tersebut, karena apabila mencoba dan kemudian kecanduan pastinya dia akan berfikir tidak akan naik kelas.

4). Dilaksanakan kegiatan 4 kali dalan setahun kegiatan random sampling (misalnya 50 siswa dari 600 siswa) yang dilaksanakan secara dadakan yang hasilnya di umumkan tetapi tanpa menyebut siswa / mahasiswa. Dengan ada’nya kegiatan pemeriksaan narkoba dadakan (waktu dan hari tidak diberitahukan) 4 kali dalam setahun membuat bagi yang sudah mencicipi / mencoba akan berfikir 1000 kali untuk menggunakan lagi karena rentang waktunya pendek.

5). Bagi siswa yang akan melaksanakan Ujian Nasional / Mahasiswa mengajukan Skripsi dan ketika menerima dokumen kelulusan wajib memeriksakan pemeriksaan Narkoba dari lembaga / Badan / Rumah Sakit Ketergantungan Obat yang ditetapkan oleh pemerintah.

6). Melaksanakan kegiatan gabungan Prevensi Pencegahan Bahaya Narkoba berupa seminar / inhouse Trainning berkerjasama dengan panti rehabilitasi / Rumah sakit ketergantungan Obat / Badan Narkotika Nasional, pihak sekolah sebaiknya menghadirkan mantan pengguna yang sudah khilaf untuk berbagi pengalaman. Karena peran mantan pengguna berbagi pengalaman bagi siswa dan mahasiswa akan sangat efektif bila hanya diceritakan oleh guru / dosen.


DAFTAR PUSAKAhttp://erlandnova.blogspot.com/http://ditnarkobajabar.org/berita-153-tips-mengenal-ciriciri-anak-pengguna-narkoba.htmlhttp://edukasi.kompasiana.com/2013/06/15/pencegahan-penyalahgunaan-narkoba-di-sekolah-kampus-569124.htmlhttp://belajarpsikologi.com/pengertian-narkoba/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar