Pada semester kemarin dalam mata kuliah softskill yang dahulu nama nya
adalah “ILMU SOSIAL DASAR” dan yang berlandasan dengan ilmu sosial itu sendiri
atau bisa di sebut juga peran penting dalam menata kenegaraan atau bisa di
sebut juga dengan bagaimana sih solusi dari menyelesaikan masalah yang ada di
lingkungan hidup kita sekarang? Pada semester kemarin telah di ajarkan yang
nama nya apa itu softskill. Jelas soft skill itu berasal dari bahasa inggris
apabila di artikan kemampuan lembut, tetapi maksud dari softskill itu sendiri
atau hakikatnya juga yaitu “INNOVATIVE SOLVING” yang mana mahasiswa disuruh
bisa untuk menyelesaikan masalah dengan cepat, tepat dan akurat.
Ilmu sosial dasar menjelaskan tentang bagai mana cara kita bersosial dengan
oranglain. Bagaimana kita bisa menanggapi masalah masalah sosial. Dari
pelajaran tersebut sudah banyak sekali pelajaran yang dapat di ambil sebenar
nya, tentunya kita dapat menyelesaikan masalah dengan cepat dan benar. Apalagi
problema problema sosial di dunia yang saat ini sedang booming mungkin itu
terasa lebih mudah karena ada hal nya kita terus berlatih mengasah otak untuk
dapat cepat menyelesaikan masalah. Nah apabila kita memiliki ciri khas seperti
adat adat budaya atau ciri khas lain nya, itu dinamakan dengan ilmu sosial
budaya, yang mana menjelaskan tentang bagaimana sih caranya menghargai atau
respect dengan budaya budaya oranglain, dengan mentaati hak hak asasi mereka
dan sesuai dengan pancasila.
rtama, tema-tema IBD merupakan tema-tema inti
permasalahan dasar manusia yang dialami dan dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari, seperti tema-tema yang telah disusun oleh Konsorsium Antar Bidang
yang meliputi cinta kasih, keindahan, penderitaan, keadilan, pandangan hidup,
tanggung jawab, kegelisahan, dan harapan.
Kedua, pada saat ini, terdapat kecenderungan bahwa
ilmu atau ilmuwan sering mengabaikan sikap dan perilaku moral. Banyak di antara
ilmuwan yang menganggap bahwa aspek moral itu tidak penting. Menurutnya, aspek
yang lebih penting daripada moral dalam suatu ilmu adalah ontologis dan
epistemologis. Apabila hal itu yang terjadi, maka ia akan mengabaikan unsur
manusiawinya, kurang berbudaya, dan tidak peka terhadap permasalahan moral.
Untuk mengantisipasi hal itu, setiap sarjana dirasa perlu memahami aspek
budaya.
Penyusunan buku ini disiapkan dalam beberapa aspek
pokok.Mengingat tema IBD sangat luas, maka pembahasannya dilakukan dengan
pendekatan multidisiplin ilmu pengetahuan, seperti budaya, filsafat, etika, dan
agama. Mengingat begitu luasnya wawasan tema IBD. Dalam buku ini juga
dilampirkan tulisan-tulisan ilmuwan yang berkiprah dalam masalah humaniora.
Tulisan-tulisan itu bertujuan untuk pendalaman materi pokok IBD melalui
pengembangan daya imajinasi dan apresiasi mahasiswa.
B. Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar (IBD) adalah salah satu komponen
dari sejumlah matakuliah Dasar Umum (MKDU), sebagai matakuliah wajib yang
menjadi kesatuan dengan matakuliah lain di Perguruan Tinggi.
Secara khusus MKDU bertujaun untuk menghasilkan
warga negera sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut:
a. Berjiwa
Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengamalan
nilai-nilai Pancasila dan memiliki intergritas kepribadian yang tinggi, yang
mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan scbagai sarjana Indonesia.
b. Taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran
agamanya, dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
c. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan
integral di dalam menyikapi permasalah kehidupan baik sosial, ekonomi, politik,
kebudayaan, maupun pertahanan keamanan.
DAFTAR PUSTAKA
http://lutfiantotriatmojo.blogspot.sg/2015/03/perbedaan-antara-ilmu-sosial-dasar-dan.html#
https://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-materikuliah/modul-ilmu-budaya-dasar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar